Lobak _ Setelah sebelumnya cokelat, semangka hingga ganggang bisa diolah
menjadi bahan bakar kendaraan, peneliti kini mulai melirik gula pasir
untuk dijadikan bahan bakar kendaraan bermotor.
Namun bukan gula yang terbuat dari bahan dasar tebu yang digunakan
untuk membuat bahan bakar kendaraan, melainkan gula yang berasal dari
sayuran seperti lobak.
Group North Dakota di Amerika bahkan dikabarkan siap membangun sebuah
pabrik pengolahan gula pasir untuk diubah menjadi etanol yang bisa
digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Saat ini, Brasil menjadi negara tersukses di dunia yang mampu
memanfaatkan etanol. Di Brasil, etanol dibuat dari bahan tebu, sementara
di Amerika etanol dibuat dari jagung namun sepertinya jagung-jagung
yang ada di Amerika sudah tidak lagi mencukupi untuk konsumsi bahan
bakar masyarakat Amerika.
Sedangkan lahan tanam makin lama makin tidak mencukupi. Sementara
bila ingin mengikuti Brasil menanam tebu, Amerika dipastikan akan
mengalami kesulitan. Sebab kebanyakan tebu dapat tumbuh subur hanya di
daerah tropis.
Kelompok North Dakota sendiri menyiapkan dana hingga US$ 20 juta atau
sekitar Rp 173,25 miliar untuk pembangunan pabrik pengolahan gula pasir
menjadi etanol.
“Itu adalah proses kita berkembang,” ungkap Cole Gustafson yang
merupakan seorang profesor di North Dakota State University seperti
dikutip dari The Detroit Bureau,
Namun perdebatan mengenai penggunaan biofuel pun terus berjalan.
Karena ada yang tidak setuju bahan pangan dijadikan bahan bakar.
Tapi seorang ahli etanol selulosa bernama Andy Aden, mengatakan bahwa
gula pasir sesungguhnya bisa menghasilkan bergalon-galon etanol lebih
banyak dibanding Jagung bila dibandingkan luas tanam.
Pada dasarnya kandungan selulosa yang terdapat pada gula pasir-lah
yang digunakan untuk diolah menjadi etanol. Sebelumnya para peneliti
sudah berhasil menciptakan bahan bakar alternatif dari bahan dasar
cokelat, semangka hingga ganggang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar